Sabtu, 02 Agustus 2008
Kota Tangerang Batasi Pasar Modern
Friday, 01 August 2008
TANGERANG (SINDO) – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang bakal membatasi pendirian pasar modern baru.
Sebab, PD Pasar melihat salah satu penyebab terpuruknya pasar tradisional karena maraknya pasar modern. Direktur PD Pasar Kota Tangerang Machmud Ranusemito mengatakan, dampaknya dari adanya pasar modern, omzet para pedagang pasar tradisional saat ini turun drastis. ”Meski di sini (Kota Tangerang) belum ada pasar tradisional yang kolaps, omzet pada pedagang tradisional menurun,” kata Machmud kemarin.
Menurutnya, saat ini Departemen Perdagangan sedang merancang pembatasan pasar modern dan pihaknya sedang memperbaiki gairah pasar tradisional agar tidak ketinggalan dengan pasar modern. Saat ini, lanjut Machmud, pasar tradisional kalah bersaing karena kondisinya yang ada kumuh dan berbau. ”Menteri sedang menggodok persoalan ini,” ucapnya. Hingga 2008, terdapat lima pasar modern besar berada di Kota Tangerang. Padahal, seharusnya setiap satu pasar modern berada di satu wilayah yang jumlah penduduknya sebanyak 600.000. ”Namun di Kota Tangerang sudah lebih, karena penduduk Kota Tangerang saat ini sebanyak 1,5 juta orang dan jumlah pasar modern sudah lebih dari lima,” ujarnya.
Di Kabupaten Tangerang, nasib pasar tradisional lebih memprihatinkan. Menurut Direktur Operasional PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Ahmad Djabir, dari total 22 pasar tradisional, 11 di antaranya kini terancam bangkrut karena ditinggalkan pedagang. Ke-11 pasar tradisional itu adalah Pasar Kronjo, Kampung Melayu, Ciputat Permai, Kelapa Dua, Cisoka, Bintaro, Balaraja, Cituis, Kutabumi, Ciputat, dan Korelat. ”Hampir 80% lapak dan kios yang ada di 11 pasar dimaksud kini sudah kosong akibat ditinggal pedagang,” ucapnya. Meski begitu, Djabir mengaku kebijakan pembatasan pasar modern di Kabupaten Tangerang berada di Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi, sehingga pihaknya tidak bisa membatasi pasar modern. Ditanya soal jumlah pasar modern yang sudah berdiri saat ini di Kabupaten Tangerang, Djabir mengaku tidak tahu. ”Saya belum punya datanya,” ucapnya. (denny irawan)
TANGERANG (SINDO) – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang bakal membatasi pendirian pasar modern baru.
Sebab, PD Pasar melihat salah satu penyebab terpuruknya pasar tradisional karena maraknya pasar modern. Direktur PD Pasar Kota Tangerang Machmud Ranusemito mengatakan, dampaknya dari adanya pasar modern, omzet para pedagang pasar tradisional saat ini turun drastis. ”Meski di sini (Kota Tangerang) belum ada pasar tradisional yang kolaps, omzet pada pedagang tradisional menurun,” kata Machmud kemarin.
Menurutnya, saat ini Departemen Perdagangan sedang merancang pembatasan pasar modern dan pihaknya sedang memperbaiki gairah pasar tradisional agar tidak ketinggalan dengan pasar modern. Saat ini, lanjut Machmud, pasar tradisional kalah bersaing karena kondisinya yang ada kumuh dan berbau. ”Menteri sedang menggodok persoalan ini,” ucapnya. Hingga 2008, terdapat lima pasar modern besar berada di Kota Tangerang. Padahal, seharusnya setiap satu pasar modern berada di satu wilayah yang jumlah penduduknya sebanyak 600.000. ”Namun di Kota Tangerang sudah lebih, karena penduduk Kota Tangerang saat ini sebanyak 1,5 juta orang dan jumlah pasar modern sudah lebih dari lima,” ujarnya.
Di Kabupaten Tangerang, nasib pasar tradisional lebih memprihatinkan. Menurut Direktur Operasional PD Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang Ahmad Djabir, dari total 22 pasar tradisional, 11 di antaranya kini terancam bangkrut karena ditinggalkan pedagang. Ke-11 pasar tradisional itu adalah Pasar Kronjo, Kampung Melayu, Ciputat Permai, Kelapa Dua, Cisoka, Bintaro, Balaraja, Cituis, Kutabumi, Ciputat, dan Korelat. ”Hampir 80% lapak dan kios yang ada di 11 pasar dimaksud kini sudah kosong akibat ditinggal pedagang,” ucapnya. Meski begitu, Djabir mengaku kebijakan pembatasan pasar modern di Kabupaten Tangerang berada di Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi, sehingga pihaknya tidak bisa membatasi pasar modern. Ditanya soal jumlah pasar modern yang sudah berdiri saat ini di Kabupaten Tangerang, Djabir mengaku tidak tahu. ”Saya belum punya datanya,” ucapnya. (denny irawan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
puteriku
------tentang saya-------------
- densindo
- Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara,yakni Devie Indriyanti dan Galang Syifa Rachmadi. Orang tua saya berasal dari Jawa Barat tepatnya Sumedang. Ayah Saya bernama Chasli Sutisna dan Bunda saya Siti Nurjamilah. Sedangkan Istri tercinta bernama Revieta.
WEBSITE
Albert Einstein
File Tulisan
- bandara (1)
- bea cukai (3)
- buaya (1)
- Buta Aksara (1)
- calon jamaah (1)
- grafis bea cukai (1)
- Jalan Alternatif (1)
- JALAN RUSAK (1)
- kanker (1)
- kebakaran (1)
- kokain (2)
- konversi minyak (1)
- Pasar (1)
- Pasar Balaraja (2)
- PERS (1)
- persaingan mal (1)
- pilkada (1)
- PLN (1)
- pokja (1)
- raskin (4)
- RS Honoris (1)
- sekolah rubuh (2)
- TKI (2)
- unis (2)
-
Selamat Datang di Blog Denny Irawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar