Bandara Soekarno-Hatta Pelayanan Terjelek se-Asia TANGERANG (SINDO)-Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapatkan predikat bandara yang memiliki pelayanan terjelek se-Asia.
Pernyataan itu dikatakan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II Rinaldo J Aziz saat membuka penyuluhan peningkatan mutu pelayanan front liner mitra kerja dan mitra usaha, di gedung Auditorium Gedung 600 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II, kemarin.
Rinaldo mengatakan, pernyataannya itu diambil dari salah satu situs pariwisata terbesar se-asia. Namun, dirinya tidak mengatakan nama situs tersebut. Pelayanan terjelek yang dimaksud, menyakut beberapa hal, seperti fasilitas kamar kecil dan pelayanan komponen instansi di sekitar bandara.
Tetapi anehnya, Bandara Soekarno-Hatta mendapat predikat baik didunia. “Bandara ini masuk dalam enam besar bandara yang on time performance (OTP), atau bandara tepat waktu,” ujar Rinaldo. Peringkat tersebut adalah versi situs yang menyajikan panduan perjalanan wisata berkelas dunia, yakni http://www.forbestraveller.com/.
Dalam situs tersebut dikatakan, bahwa sebanyak 86,3% penerbangan di Soekarno-Hatta selama 2006 berangkat tepat waktu. Hanya 2% keberangkatan mengalami tingkat keterlambatan parah atau sekitar 30-44 menit setelah jadwal. “Mungkin karena tidak tahan dengan WC di air port ini, jadi buru-buru naik ke pesawat yang WC-nya lebih baik,” ucapnya sambil tertawa.
Rinaldo juga menyatakan, ketika dirinya diangkat menjadi Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura beberapa waktu lalu. Dirinya banyak diberikan selamat sejumlah rekan-rekannya. Namun, disela memberikan selamat, dirinya mendapatkan banyak titipan pesan. Yang pertama, permasalahan porter, kedua, calo, ketiga premanisme di lokasi parkir. “Saya bahkan mendapatkan jabatan presiden WC. Mungkin selama ini bagi kita ada di bandara ini itu biasa, tetapi di dunia internasional itu luar biasa,” ucapnya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan seluruh front liner mitra kerja dan mitra usaha yang sebenarnya berada digarda terdepan melayani para penumpang pesawat agar meingkatkan mutu pelayanan. “Bandara ini adalah etalase republik Indonesia, jadi sudah semestinya kita melayani agar marak wisatawan masuk,” katanya.
Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Firmansyah Rahim mengatakan, pada era tahun 1981 lalu. Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbaik se-Asia, bahkan gerbang masuknya wisatawan kedua terbesar setelah bandara Ngurah Rai, Bali. Saat ini, kata dia, jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia semakin menurun, yakni sekitar 5,5 juta.
“Padahal Indonesia adalah Negara yang indah,” katanya. Jalur masuknya pintu gerbang wisatawan terbesar ke Indonesia, kata dia, ada tiga. Pertama Ngurah Rai, kedua Soekarno-Hatta dan ketiga Pelabuhan Batam. Jika tiga ini diperbaiki pelayanannya, tentu akan banyak menarik minat wisatawan. “Jadi tujuan penyuluhan peningkatan pelayanan ini juga terkait kunjungan wisatawan ke Indonesia,” tandasnya di depan 225 orang peserta penyuluhan front liner, yang didalamnya terdapat petugas Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina, Polres Bandara, Pedagang makanan-minuman serta sopir taksi.
Pantauan SINDO di terminal II F Bandara Soekarno-Hatta, tampak bandara tersebut mirip terminal bus. Sejumlah calo tiket, porter dan sopir taksi gelap bergentayangan mendekati para penumpang pesawat yang baru tiba.Bahkan tukang asongan pun ikut-ikutan menawarkan berbagai macam barang ke penumpang pesawat.(denny irawan)
|