Minggu, 24 Februari 2008

Berantas Buta Aksara Tangerang Sebesar Rp15 Miliar

TANGERANG (SINDO)-Dana pemberantasan buta aksara untuk Pemkab Tangerang mencapai Rp15,977 miliar. Dana tersebut dari APBN, dan belum termasuk dari APBD Pemprov Banten serta APBD pemda setempat.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang Ahmad Suwandi, pihaknya menargetkan dana sebanyak itu untuk membebaskan buta aksara pada akhir 2009 mendatang. Ditegaskannya dana sebanyak itu langsung diterima langsung oleh setiap kelompok belajar, tidak melalui dinas yang dipimpinnya. “Itu semua langsung keratusan kelompok belajar, salah satunya ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada disetiap kecamatan,” ucapnya.

Faktor Ekonomi Keluarga
----------------------------
Tercatat pada Dinas Pendidikan, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang yang buta aksara mencapai 80.923 jiwa. Tingginya jumlah penderita buta aksara tersebut, kata Suwandi terkait dengan faktor ekonomi serta rendahnya kesadaran dalam hal pendidikan terutama di kalangan petani.

Hal tersebut terlihat dari penyebaran angka buta aksara yang didominasi kecamatan yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani seperti Sepatan, Kronjo, Mauk, dan Teluknaga yang terletak di pantai utara. "Di kalangan para petani masih banyak orangtua yang berpikir anak-anak mereka tak perlu sekolah karena akan balik ke sawah, " ucap Suwandi. Umumnya warga yang menjadi target pemberantasan buta aksara adalah usia produktif yakni 15-45 tahun. “Tapi jika ada yang sudah berumur dan mau belajar kita sambut,” tandasnya.


Ketua Forum PKBM Kab Tangerang Sukhebi Mofea menerangkan, pihaknya dituntut untuk bisa mengenalkan huruf pada tiga periode yakni 2007, 2008 dan 2009. Pada 2007 jumlah yang harus dientaskan sebanyak 55.834, 2008 sebanyak 18.185 dan terakhir 2009 sebanyak 6.904.

”Jadi totalnya 80.923 jiwa. Untuk periode 2007 telah berjalan sejak Oktober hingga Maret 2008 mendatang, dan setiap periode enam bulan. Namun itu tidak baku , bisa selesai lebih cepat lebih bagus.Yang terpenting warga belajarnya dapat mengikuti proses belajar mengajar hingga mengenal huruf dan angka serta bisa menghitung,” ucapnya, kemarin.

Saat disinggung soal anggaran, dirinya mengakui dana yang telah turun saat ini dari APBN sebanyak Rp15,977 miliar dan APBD Kabupaten Tangerang sebanyak Rp800 juta, sedangkan dari Pemprov Banten belum cair.. “Dana telah disalurkan dan diterima kesetiap rekening PKBM dimasing-masing kecamatan. Dengan ketentuan setiap pengajar mendapat dana transport sebesar Rp250 ribu perbulan,” katanya.

Saat ini jumlah jumlah pengajar yang ada sekitar 4.000 orang pengajar, setiap pengajar mengajari 10 orang, dengan pertemuan seminggu satu kali selama dua jam. Saat ditanya dari mana mendapatkan data warga yang tidak bisa membaca, pihaknya mengaku mendapatkan data-data tersebut dari aparat desa setempat atau yang disebut tim delapan. “Kami hanya pelaksana, tim delapan yang memberikan data itu,” ucapnya. Saat ditanya kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan pengajaran pihaknya mengaku umumnya banyak warga belajar yang terhalang waktu, seperti pada saat panen tiba. (denny irawan)

puteriku

puteriku
Meidin Nazma Luthfiny

------tentang saya-------------

Foto saya
Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara,yakni Devie Indriyanti dan Galang Syifa Rachmadi. Orang tua saya berasal dari Jawa Barat tepatnya Sumedang. Ayah Saya bernama Chasli Sutisna dan Bunda saya Siti Nurjamilah. Sedangkan Istri tercinta bernama Revieta.

Albert Einstein

Albert Einstein
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".

-

Selamat Datang di Blog Denny Irawan

Arsip Blog