Senin, 24 Maret 2008
Tangerang Minta Pusat Menunda Penghentian Minyak Bersubsidi
Tangerang Minta Pusat Menunda Penghentian Minyak Bersubsidi
TANGERANG (SINDO)-Pemerintah Daerah (Pemda) Kota dan Kabupaten Tangerang meminta agar pemerintah pusat menunda keputusan penghentian pasokan minyak tanah bersubsidi ke daerah tersebut. Pasalnya, konversi minyak tanah ke gas di dua daerah itu belum merata.
Menurut Kabag Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang Saeful Rochman mengatakan, jika rencana penghentian pengiriman pasokan minyak tanah bersubsidi terhenti pada akhir April 2008 mendatang, masyarakat akan kesulitan. Sebab dari 145 ribu Kepala Keluarga (KK), yang belum masih tersisa 20%. "Pada dasarnya, kami setuju-setuju saja dengan rencana tersebut, namun kami juga meminta agar pihak pertamina segera menyelesaikan program konversi minyak tanah ke gas di kota ini. Jika itu sudah diselasaikan kami tentunya akan mendukung program tersebut," ujarnya, kemarin.
Kepala Seksi Pengadaan Barang, Penyaluran dan Pemantauan Harga Dinas Perindagkopar Kabupaten Tangerang Dewanto mengatakan, jika penghentian pasokan minyak tanah bersubsidi dilakukan pada akhir April nanti, masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya yang ada diwilayah Barat dan Utara, pasti akan mengalami kesulitan. Bagaimana tidak, lanjut Dewanto, sampai saat ini tidak ada satu orang pun di wilayah Barat dan Utara Kabupaten Tangerang, yang merasakan konversi minyak tanah ke gas.
Hingga saat ini pembagian tabung dan kompor gas gratis pengganti minyak tanah di Kabupaten Tangerang baru terealisasi 36% dari 746 ribu KK. "Atas dasar-dasar tersebut, kami meminta agar pemerintah pusat mau menunda pengehentian pengiriman minyak tanah bersubsidi sampai program konvensi benar-benar diselesaikan atau sampai masyarakat dinilai benar-benar siap menerima kebijakan pemerintah untuk menggantinya dengan minyak tanah non subsidi," ujar Dewanto.
Menurut Dewanto, untuk mencabut minyak tanah bersubsidi dan menggantinya dengan gas tidak dapat dilakukan seperti revolusi. "Apabila program konversi selesai semuanya, paling tidak butuh waktu 2 tahun untuk masyarakat menyesuaikan diri untuk benar-benar siap mengganti bahan bakar minyak tanah dengan gas yang harganya jauh lebih mahal," tandasnya. (denny irawan)
TANGERANG (SINDO)-Pemerintah Daerah (Pemda) Kota dan Kabupaten Tangerang meminta agar pemerintah pusat menunda keputusan penghentian pasokan minyak tanah bersubsidi ke daerah tersebut. Pasalnya, konversi minyak tanah ke gas di dua daerah itu belum merata.
Menurut Kabag Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang Saeful Rochman mengatakan, jika rencana penghentian pengiriman pasokan minyak tanah bersubsidi terhenti pada akhir April 2008 mendatang, masyarakat akan kesulitan. Sebab dari 145 ribu Kepala Keluarga (KK), yang belum masih tersisa 20%. "Pada dasarnya, kami setuju-setuju saja dengan rencana tersebut, namun kami juga meminta agar pihak pertamina segera menyelesaikan program konversi minyak tanah ke gas di kota ini. Jika itu sudah diselasaikan kami tentunya akan mendukung program tersebut," ujarnya, kemarin.
Kepala Seksi Pengadaan Barang, Penyaluran dan Pemantauan Harga Dinas Perindagkopar Kabupaten Tangerang Dewanto mengatakan, jika penghentian pasokan minyak tanah bersubsidi dilakukan pada akhir April nanti, masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya yang ada diwilayah Barat dan Utara, pasti akan mengalami kesulitan. Bagaimana tidak, lanjut Dewanto, sampai saat ini tidak ada satu orang pun di wilayah Barat dan Utara Kabupaten Tangerang, yang merasakan konversi minyak tanah ke gas.
Hingga saat ini pembagian tabung dan kompor gas gratis pengganti minyak tanah di Kabupaten Tangerang baru terealisasi 36% dari 746 ribu KK. "Atas dasar-dasar tersebut, kami meminta agar pemerintah pusat mau menunda pengehentian pengiriman minyak tanah bersubsidi sampai program konvensi benar-benar diselesaikan atau sampai masyarakat dinilai benar-benar siap menerima kebijakan pemerintah untuk menggantinya dengan minyak tanah non subsidi," ujar Dewanto.
Menurut Dewanto, untuk mencabut minyak tanah bersubsidi dan menggantinya dengan gas tidak dapat dilakukan seperti revolusi. "Apabila program konversi selesai semuanya, paling tidak butuh waktu 2 tahun untuk masyarakat menyesuaikan diri untuk benar-benar siap mengganti bahan bakar minyak tanah dengan gas yang harganya jauh lebih mahal," tandasnya. (denny irawan)
puteriku
------tentang saya-------------
- densindo
- Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara,yakni Devie Indriyanti dan Galang Syifa Rachmadi. Orang tua saya berasal dari Jawa Barat tepatnya Sumedang. Ayah Saya bernama Chasli Sutisna dan Bunda saya Siti Nurjamilah. Sedangkan Istri tercinta bernama Revieta.
WEBSITE
Albert Einstein
File Tulisan
- bandara (1)
- bea cukai (3)
- buaya (1)
- Buta Aksara (1)
- calon jamaah (1)
- grafis bea cukai (1)
- Jalan Alternatif (1)
- JALAN RUSAK (1)
- kanker (1)
- kebakaran (1)
- kokain (2)
- konversi minyak (1)
- Pasar (1)
- Pasar Balaraja (2)
- PERS (1)
- persaingan mal (1)
- pilkada (1)
- PLN (1)
- pokja (1)
- raskin (4)
- RS Honoris (1)
- sekolah rubuh (2)
- TKI (2)
- unis (2)
-
Selamat Datang di Blog Denny Irawan