Kamis, 21 Februari 2008
Tersangka Penyelundupan Kokain Rp2 miliar Bertambah
Tersangka Penyelundupan Kokain Rp2 miliar Bertambah
TANGERANG (SINDO)-Tersangka penyelundupan kokain seberat 515 gram yang diungkap petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (20/2) malam bertambah. Kemarin (Kamis, 21/2) polisi memeriksa satu orang warga negara asing yang diduga terlibat dengan penyelundupan itu di sebuah hotel yang ada di Jakarta.
Kasat Narkoba Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kompol Haryanto mengatakan, selain JN asal Thailand yang ikut terbang bersama dua tersangka, yakni TC, 44 asal Thailand, Bangkok dan MAG,34 asal Inggris, ada seorang tersangka lagi yang diperiksa. Namun dia enggan menyebutkan identitas tersangka baru itu. “Kami belum bisa menyebutkan identitasnya,” katanya, kemarin.
Narkoba jenis kokain, lanjut Haryanto, biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas, termasuk para ekspatriat. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” kata Haryanto. Petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tampak dalam pemeriksaan kemarin Kamis (21/2) . Keempat tersangka itu, kata dia, bisa terancam hukuman seumur hidup karena melanggar Undang-Undang (UU) No 22 Tahun 1997 tentang narkotika.
Seperti diketahui, Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan kokain seberat 515 gram dari kedua penumpang pesawat TG433 dari Thailand, Bangkok. Dari kedua tas tangan milik keduanya didapati empat bukus kokain yang dibungkus dengan isolasi berwarna hitam. Keempat bungkus kokain itu memiliki berat yang berbeda, bungkusan pertama memiliki berat 300,50 gram, kedua 105,48 gram, ketiga 108,55 gram dab keempat 1,03 gram. Hal ini, kata Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Rahmat Subagyo terungkap karena kejelian petugas Bea Cukai yang mencurigai profil asal negara dan peragai penumpang. (denny irawan)
TANGERANG (SINDO)-Tersangka penyelundupan kokain seberat 515 gram yang diungkap petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (20/2) malam bertambah. Kemarin (Kamis, 21/2) polisi memeriksa satu orang warga negara asing yang diduga terlibat dengan penyelundupan itu di sebuah hotel yang ada di Jakarta.
Kasat Narkoba Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kompol Haryanto mengatakan, selain JN asal Thailand yang ikut terbang bersama dua tersangka, yakni TC, 44 asal Thailand, Bangkok dan MAG,34 asal Inggris, ada seorang tersangka lagi yang diperiksa. Namun dia enggan menyebutkan identitas tersangka baru itu. “Kami belum bisa menyebutkan identitasnya,” katanya, kemarin.
Narkoba jenis kokain, lanjut Haryanto, biasanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas, termasuk para ekspatriat. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” kata Haryanto. Petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tampak dalam pemeriksaan kemarin Kamis (21/2) . Keempat tersangka itu, kata dia, bisa terancam hukuman seumur hidup karena melanggar Undang-Undang (UU) No 22 Tahun 1997 tentang narkotika.
Seperti diketahui, Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan penyelundupan kokain seberat 515 gram dari kedua penumpang pesawat TG433 dari Thailand, Bangkok. Dari kedua tas tangan milik keduanya didapati empat bukus kokain yang dibungkus dengan isolasi berwarna hitam. Keempat bungkus kokain itu memiliki berat yang berbeda, bungkusan pertama memiliki berat 300,50 gram, kedua 105,48 gram, ketiga 108,55 gram dab keempat 1,03 gram. Hal ini, kata Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Rahmat Subagyo terungkap karena kejelian petugas Bea Cukai yang mencurigai profil asal negara dan peragai penumpang. (denny irawan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
puteriku
------tentang saya-------------
- densindo
- Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara,yakni Devie Indriyanti dan Galang Syifa Rachmadi. Orang tua saya berasal dari Jawa Barat tepatnya Sumedang. Ayah Saya bernama Chasli Sutisna dan Bunda saya Siti Nurjamilah. Sedangkan Istri tercinta bernama Revieta.
WEBSITE
Albert Einstein
File Tulisan
- bandara (1)
- bea cukai (3)
- buaya (1)
- Buta Aksara (1)
- calon jamaah (1)
- grafis bea cukai (1)
- Jalan Alternatif (1)
- JALAN RUSAK (1)
- kanker (1)
- kebakaran (1)
- kokain (2)
- konversi minyak (1)
- Pasar (1)
- Pasar Balaraja (2)
- PERS (1)
- persaingan mal (1)
- pilkada (1)
- PLN (1)
- pokja (1)
- raskin (4)
- RS Honoris (1)
- sekolah rubuh (2)
- TKI (2)
- unis (2)
-
Selamat Datang di Blog Denny Irawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar