Jumat, 25 April 2008

Sabu Senilai Rp10,8 Miliar Gagal Diselundupkan


TANGERANG (SINDO)-Petugas Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu senilai Rp10,8 miliar yang dibawa dua orang warga negara Taiwan, dari Hongkong dengan menggunakan pesawat Cathay Pasific CX 777 pada Kamis (24/04) sore.

Keduanya adalah, Tseng Huang Lung,44, dan Tseng Wen Hu,35. Kepada petugas, keduanya mengaku tidak saling mengenal satu sama lain. Bahkan keduanya tidak mengetahui jika barang bawaannya adalah sabu-sabu. “Saya hanya si suruh bos saya bernama A fuang untuk mengantarnya dengan bayaran sekitar 15 ribu Yuan, ” kata Tseng Huang Lung melalui penterjemah Bea Cukai.

Sedangkan, Tseng Wen Hu mengaku dijanjikan uang sebesar 17 ribu Yuan oleh orang bernama A Cing. "Saya tidak tahu kalau barang yang saya bawa adalah obat-obatan terlarang," kata Tseng Wen Hu.
Berdasarkan keterangannya, barang-barang tersebut akan diterima seseorang di Jakarta. Selain itu, menurut pengakuannya, masing-masing pernah melakukan pengiriman yang sama, tetapi tidak tertangkap. Tseng Huang Lung mengaku sudah empat kali, sedangkan Tseng Wen Hu sudah dua kali. “Saya pernah mengantar barang-barang ini ke Hotel Mercuri di Jakarta,” katanya.
Kepala Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta Rahmat Subagyo mengatakan, penggagalan penyelundupan berhasil dilakukan saat para petugas memeriksa dua koper yang dibawa keduanya di Terminal II kedatangan. “Saat dideteksi dengan mesin x-ray, terdapat warna yang mencurigakan petugas pada koper yang mereka bawa. Kemudian petugas memeriksanya, setelah dibuka, terdapat puluhan paket makanan ringan yang didalamnya terdapat sabu-sabu,” ucapnya. Begitu mengetahui barang bawaannya adalah sabu, kedunya langsung digelandang ke kantor Bea Cukai.

Rahmat menegaskan, pengungkapan pada kasus ini murni kejelain petugas, bukan mendapat informai dari pihak manapun. “Kami memang sangat concern terhadap kasus ini,” katanya.
Meski mereka mengaku partai yang berbeda, namun keduanya berada dalam satu pesawat. “Masing-masing membawa berat yang sama, yakni kurang lebih sekitar 3,6 kilogram,” katanya. Namun, dirinya menurigai mereka adalah satu komplotan.
Direktur Penindakan dan Penyidikan Yusuf Indarto saat ditanya kemungkinan maraknya sabu-sabu yang lolos ke Indonesia mengatakan, ada 10 ribu orang menuju Indonesia setiap hari melalui Bandara Soekarno-Hatta. "Jadi mungkin saja itu terjadi. Namun penangkapan keempat ini membuktikan bahwa kami berhasil mengalokalisir aksi semacam ini," katanya.
Direktur Jendral Bea Cukai Anwar Supriadi mengelak hanya Bea Cukai Soekarno-Hatta yang berhasil melakukan penggagalan penyelundupan. “Pada prinsipnya sama, semua melakukan pengetatan pengamanan, baik Polonia, Batam dan Ngurah Rai serta Juanda juga belum lama ini berhasil melakukan hal yang sama,” tegasnya. Ditanya kurangnya mesin x-ray pada bandara, Anwar mengaku meski terbilang kurang pihaknya berusaha mengoptimalkan yang sudah ada. “Soal hukuman yang ringan, saya serahkan ke DPR, kita hanya berusaha merangkapkan keamanan secara optimal,” katanya.

Keduanya dianggap melanggar UU No.5/1997 tentang psikotropika dengan ancaman pidana kurungan paling lama 10 tahun penjara. Keduanya, kini diserahkan kepada Polres Metro Bandara untuk diproses lebih lanjut. Sementara itu, pihak Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta hingga kemarin tak satupun yang berhasil dimintai komentar. (denny irawan)

Pengagalan Penyelundupan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta 2008

Grafis
---------------------------------------------------------------------------------
Waktu Barang Nilai
24 April -- 7,2 Kg Sabu-sabu --- Rp10,8 miliar
12 April -- 6,91 Kg Sabu-sabu --- Rp10 miliar
08 April -- 1.700 Ponsel dan 11 Lukisan --- Rp1,25 miliar
30 Maret -- Sabu-Sabu asal China 9,39 Kg-- Rp10 miliar
09 Maret -- 23..000 Kuda Laut --- Benda Larangan
19 Maret -- 515 gram Kokain asal Bangkok --- Rp2 miliar
11 Februari -- 20 Senjata Api Laras Panjang asal Amerika-- Benda Larangan
12 Februari -- Perhiasan Berlian --- Rp300 juta
09 Januari -- 900 Ponsel dan 20 Botol Miras --- Rp2 miliar
02 Januari -- 14 Lukisan asal Belanda --- Rp2,2 miliar

Sumber Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta

Rabu, 23 April 2008

Penambangan Pasir Ilegal Tewaskan Tiga Orang





TANGERANG (SINDO)-Penambangan pasir ilegal terbesar di Kampung Ciringit, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang telan korban. Tiga orang tewas tertimbun galian pasir di lokasi, kemarin sekitar pukul 18.30 WIB.
Menurut Kapolsek Cisoka AKP Abdulah Amin mengatakan,ketiganya tertimbun galian sekitar 10 meter lebih. Indentitas korban telah diketahui, yang pertama Mulyadi, kedua Mundari dan terakhir Asinta. ”Ketiganya adalah pekerja galian pasir ilegal, mereka bekerja untuk Basuki bos galian pasir itu,” kata Kapolsek.
Peristiwa itu, kata dia, berawal dari ketiganya yang sedang bekerja. Tiba-tiba, tanah yang mereka gali longsor dan mengubur mereka. “Mereka lalai, karena mengira pasir yang sudah digalinya belum amblas, ini kesalahan mereka sendiri yang menggali di galian ilegal,” tuturnya keras.
Hingga kemarin malam sekitar pukul 20.09 WIB, proses evakuasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang dibantu warga hanya berhasil mengevakuasi jasad Mulyadi. “Kami kesulitan karena tidak ada pasir yang kuat untuk dipijak alat-alat berat seperti beko dan bulduser,” tegasnya.
Ditanya mengenai maraknya aksi penambangan liar tersebut, dirinya mengaku sudah berlangsung lama. “Itu sudah lama, bahkan sebelum saya ada di sini,” katanya. Dijelaskannya, warga setempat memang memang menolak kehadiran penambangan ilegal tersebut. Pasalnya, sangat berbahaya bagi warga lainnya karena lokasinya adalah persawahan.

Saat ini, lanjutnya, pihak Polsek Cisoka belum meminta keterangan dari para saksi mata. “Belum ada saksi, kita sedang memikirkan evakuasi serta pelarangan warga masuk kearea lokasi agar tidak ada korban lagi,” ujarnya. Berdasarkan informasi Kapolsek, sekitar ratusan masyarakat sekitar masih berada dilokasi untuk melihat jalannya evakuasi.

Sementara itu, Kapolres Metro Kabupaten Tangerang AKBP Agus Adrianto mengatakan, pihaknya pernah melakukan penutupan dibantu Satpol PP Kabupaten Tangerang. Ditanya adanya setoran kepada sejumlah aparat dilokasi, dirinya akan menyelediki kebenarannya.”Kita akan selidiki itu,” katanya. (denny irawan)

167 Calon Jemaah Umroh Batal Berangkat

TANGERANG (SINDO)-167 calon jemaah umroh yang berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta batal diberangkatkan, kemarin. Diantaranya adalah jamaah umroh rombongan dari Wali Kota Jakarta Barat.
Kepala Adminstrator Bandara Soekarno Hatta Herry Bhakti mengatakan, pihak biro perjalanan para jemaah tersebut, belum membayar biaya fiskal kepada pihak Bandara."Ada 167 orang calon jemaah umroh. Tidak bisa berangkat karena fiskalnya belum dibayar," ujar Herry. Akibatnya para calon jemaah umroh tersebut lapor ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta.
Rencananya, para calon jemaah umroh tersebut dijadwalkan berangkat pukul 13.00 WIB menggunakan maskapai Saudi Airlines. Menurutnya, para calon jemaah umroh tersebut berangkat melalui biro perjalanan umroh PT Lamtri Utama. Namun Hary mengaku belum mengetahui mengapa biro perjalanan tersebut belum membayarkan fiskal para calon jemaah umroh itu.
Saat ini persoalan tersebut menurutnya ditangani oleh Polres Bandara. "Kami tidak tahu apa itu penipuan atau bukan, bahkan sebenarnya ini tidak ada persoalan dengan bandara, ini hanya persoalan pihak travel dan calon jamaah,” katanya.
Herry mengatakan, dari 167 yang belum membayar fiskal ada sekitar 102.Sedangkan sisanya, kata dia, mengalami permasalahan yang lain. “Sisanya, permasalahan administrasi lainnya, seperti tiket dan lain-lain,” katanya. Herry menuturkan diantara calon jamaah, terdapat rombongan Wali Kota Jakarta Barat. Kasus seperti ini menurutnya, baru pertama kali ini terjadi, untuk itu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Departemen Agama untuk lebih menertibkan biro-biro umroh dan haji agar peristiwa semacam ini tidak terulang lagi. "Kami akan berkoordinasi dengan Depag, mereka yang berwenang mengatur biro-biro seperti itu," ujarnya. Hingga kemarin malam, para calon jamaah sebagaian masih melaporakan peristiwa itu, sedangkan sebagiannya memilih menginap di Hotel.
Kepala Unit Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta Iptu Agus Tri mambenarkan peristiwa tersebut. Saat ini, kata dia, pihaknya tengah menerima laporan dari para jamaah umroh tersebut. “Sudah ada laporannya,” tandasnya. (denny irawan)

Lagi, Pejabat Pemkot Tangerang Diperiksa


Lagi, Pejabat Pemkot Tangerang Diperiksa
TANGERANG (SINDO)-Kepala Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) Kota Tangerang Muhtarom diperiksa petugas Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang dalam kasus dugaan penyelewengan dana monitoring beras miskin (raskin) Rp200 juta, kemarin.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejari Tangerang Rakhmat Hariyanto mengatakan, Muhtarom diperiksa sebagai saksi dalam penggunaan anggaran dari kas daerah 2007 oleh Utun Sobari yang sebelumnya pada Kamis (17/04) lalu telah menjadi tersangka. “Kita ingin mengetahui bagaimana anggaran itu keluar dan siapa saja yang menggunakannya, termasuk keterlibatan Muhtarom dalam pengeluaran anggaran,” kata Rakhmat.
Tidak hanya itu, Kejaksaan juga memeriksa salah satu staf Utun Sobari dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat yakni Rojali. Pemeriksaan terhadap Rojali, kata dia, dilakukan karena Rojali bertugas sebegai pemimpin pelaksaan kegiatan monitoring raskin. Ditanya soal hasil pemeriksaan, Rakhmat enggan menginformasikannya. “Hasil pemeriksaannya tentu tidak akan mungkin kita publikasikan, sebab belum bisa dikemukakan saat ini,” katanya.
Rakhmat juga mengaku jadwal yang seharusnya akan dilakukan pemanggilan terhadap seluruh camat ditunda. “Kita memeriksa lurah dulu, dua orang lurah telah dipanggil. Satu telah menepatinya, sedangkan satunya lagi mangkir dengan alasan sedang sakit,” ucapnya seraya menjelaskan dua orang lurah itu lurah Sudimara Timur dan Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang.
Sekda Kota Tangerang Harry Mulya Zein saat dimintai komentarnya enggan menjelaskan permasalahan tersebut. “Saya tidak ingin jawab permasalahan itu,” katanya. Kepala Bagian Hukum Kota Tangerang Ivan Yudianto mengatakan, pihaknya melihat apa yang dilakukan Utun Sobari telah sesuai dengan prosedur. Soal dana tersebut yang akhirnya dikembalikan, dirinya menganggap, itu hanya rasa ketakutan saja. “Pengembalian itu karena ada rasa takut salah, “ katanya. Dirinya meyakini, Muhtarom tidak ada kaitannya dan tidak terlibat dalam kasus ini. “Saya yakin itu tidak akan,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Kepala Kejari Tangerang Agus Sutoto mengatakan, tim penyidik kejaksaan telah menemukan adanya penyimpangan aliran dana pada tim pemantau distribusi raskin yang dilakukan Utun Sobari. Modus yang dipakai tersangka adalah honor tim pemantau sebanyak Rp200 juta yang diambil dari APBD telah dibagikan terlebih dahulu, sebelum tim itu terbentuk.
Sementara itu, kasus penyelengan raskin di Kabupaten Tangerang, Rakhmat mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap Camat Kronjo Murhadi. Belum berkembangnya kasus raskin di Kabupaten Tangerang, kata Rakhmat, karena Murhadi perlu banyak diperiksa karena lebih banyak mengetahui permasalahan. “Sebab lebih banyak dia mengetahui, maka lebih lama dia kita periksa,” katanya. (denny irawan)

Pekerja RS Honoris Tuntut Kejelasan Status


TANGERANG (SINDO)-Sekitar 200 pekerja Rumah Sakit (RS) Honoris, Modern Land, Kota Tangerang melakukan aksi demonstrasi di depan RS tersebut, kemarin. Mereka menuntut agar kejelasan status mereka setelah tersiar kabar pemilik RS itu telah menjualnya ke pihak lain. Akibatnya, pelayanan RS tersebut terganggu.

Wakil Ketua II Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI)'92 RS Honoris Diana mengatakan, seluruh pekerja yang jumlahnya mencapai 600 orang telah mendegar kabar pemilik RS, yakni Modern Group telah menjual ke Bank Maya Pada. “Bahkan kita telah melihat sendiri adanya ekspos di salah satu televisi swasta dan media cetak soal adanya peralihan kepemilikan,” kata Diana.

Munculnya kabar tersebut membuat seluruh pekerja, seperti pekerja medis dan non medis khawatir. Pasalnya, setiap kali para pekerja menanyakan kejelasan informasi, pihak manajemen seakan menghindar. “Yang kami inginkan adalah berikan kami kepastian. Apakah kami masih pekerja tetap atau nantinya kontrak, atau malah menggunakan outsourcing, dan akhirnya kami dipecat, ” katanya.

Selain meminta kejelasan, para pekerja juga menuntut kenaikan upah, yang selama ini telah diminta para pekerja. “Perusahaan tidak mengikuti SK Gubernur Banten 2008 tentang kenaikan upaya, selain itu perhitungan jam lembur tidak sesuai dengan UU No.13/2003 tentang ketenagakerjaan,” katanya.

Para pekerja RS Honoris itu melakukan aksi secara bergantian tanpa mengganggu jadwal bekerja mereka. Sehingga pelayanan terhadap para pasien yang dirawat di sana, tidak begitu terganggu.

“Hari ini yang masuk pagi tidak melakukan aksi, tetapi nanti seusai bekerja kami bergantian dengan yang tadi pagi demo,”ujar Nariah salah seorang perawat di bagian Medical Center yang tidak ikut demo pada pagi tadi.

Humas RS Honoris Lily Suharyani mengatakan, dirinya belum bisa memberikan keterangan kebenaran adanya rencana pengalihan kepemilikan RS tersebut. Pasalnya hingga kemarin sore, pihak manajemen sedang melakukan rapat guna menanggapi aksi para pekerja tersebut. Saat ditanya mengenai adanya gangguan, dirinya menepisnya. “Nanti saja tunggu majemen selesai rapat, setahu saya tidak terlalu mengganggu,” tandasnya.

Pantauan SINDO dilokasi, aksi yang dilakukan membuat gaduh seisi RS. Pasalnya, para pekerja memasang sound system di depan halaman masuk pintu utama pasien. Pejagaan ketatpun dilakukan aparat Polsek Tangerang dan Polres Metro Tangerang.(denny irawan)

Minggu, 20 April 2008

DRPD desak Bupati Percepat Distribusi Raskin

TANGERANG (SINDO)-DPRD Kabupaten Tangerang mendesak pendsitribusian beras miskin (raskin) bagi rumah tangga miskin se-Kabupaten Tangerang yang hingga kini belum terdistribusi. Pasalnya, Pemkab Tangerang telah berjanji akan menditribusikannya 17 April 2008 lalu. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda Pemkab Tangerang akan mendistribusikannya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Arif Wahyudi mengatakan, Bupati harusnya segera mendistribusikan raskin 2008 kepada masyarakat. Pasalnya masyarakat sudah lama menanti keringanan biaya hidup. “Pemkab Tangerang jangan hanya janji saja, segera lakukan pendsitribusian,” katanya, kemarin.

Menurutnya berdasarkan hasil angketnya di wilayah Pondok Aren, tepatnya di RW 04, Kecamatan Pondok Arena, sekitar 105 orang yang dimintai keterangan seputar raskin, seluruh warga miskin itu mengaku belum pernah mendapatkan raskin. “Bahkan mendengarnya saja mereka belum pernah. Ini perlu dipertanyakan, kemana jatah mereka,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang, sebanyak 254.445 rumah tangga miskin yang berhak menerimanya hingga kini belum menerima beras bersubsidi tersebut.

Kepala Seksi Bantuan Fakir Miskin Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang, Bambang Siswoyo mengatakan, belum bisa terdistribusikannya raskin karena masih menggunggu data penerima raskin yang baru. “Masih kita lakukan validasi penerimanya,” katanya.

Dijelaskannya, tahun ini wilayahnya mendapatkan jatah sebanyak 36.900 ton untuk di distribusikan kepada 254.485 rumah tangga miskin di 36 kecamatan. “Jumlah RTM tersebut telah mengalami kenaikan dibanding 2007 sebanyak 159.726 KK,” katanya.

Menurutnya, mekanisme penyalurannya tahun ini berbeda dibanding sebelumnya dimana kali ini beras dari Bulog langsung dikirim ke desa/kelurahan, sedangkan sasaran distribusi berdasarkan data pengajuan dari masing-masing kecamatan melalui Dinas Kesejahteraan Sosial. Tahun ini, lanjut Bambang, jatah Raskin untuk setiap KK mengalami kenaikan sejak Februari, dari sebelumnya 10 kilogram/KK menjadi 15 kilogram. (denny irawan)

Kamis, 17 April 2008

Jalan Alternatif

Grafis Jalan Alternatif dari Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta-Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Alternatif l

Tomang-Jln Tol Jakarta Tangerang (Keluar Kebon Nanas)-Jln MH Thamrin- JlnJenderal Sudirman-Jln Daan Mogot-Jln Pembangunan I-Jln Garuda-Jln HalimPerdana Kusuma-Jln Husein Sastranegara-Jln Amd-Jln masuk ke Bandara.

Alternatif II
Jln Tol Jakarta -Keluar Tangerang (keluar Kebon Nanas)-Jln MH Thamrin-JlnJenderal Sudirman-Jln Daan Mogot-Jln Pembangunan III-Jln Suryadarma-PintuM1.

Alternatif III

Jln Tol TB Simatupang-Tol BSD-Jln Serpong Raya-Jln MH Thamrin-Jln JenderalSudirman-Jln Daan Mogot-Jln Pembangunan II-Jln Suryadarma-Pintu M1.

Alternatif IV
Jln Tol TB Simatupang-Jln Tol BSD-Jln Serpong Raya-Jln MH Thamrin-Jln JendSudirman-Jln Daan Mogot-Jln Pembangunan I-Jln Garuda-HalimPerdanakusuma-Jln Husein Sastranegara-Jln AMD-Jln masuk ke bandara.

Bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta

Alternatif I
Jln keluar bandara-Jln Husein Sastranegara-Jln Halim Perdanakusuma-JlnGaruda-Jln Pembangunan I-Jln Daan Mogot-Jln Jenderal Sudirman-Jln MHThamrin-Jln Tol JakartaTangerang-Tomang.

Alternatif II
Pintu M1-Jln Sudyadarma_Jln Pembangunan III-Jln Daan Mogot_Jln JenderalSudirman-Jln MH Thamrin-Jln Tol Jakarta Tangerang-Tomang.Alternatif IIIPintu M!-Jln Sudryadarma-Jln Pembangunan III-Jln Daan Mogot-JenderalSudirman-Jln MH Thamrin-Jln Serpong Raya-Jln Tol BSD-Jln TB Simatupang.Alternatif IVJln keluar bandara-Jln AMD-Jln Husein Sastranegara-Jln HalimPerdanakusuma-Jln Garuda-Jln Pembangunan I-Jln Daan Mogot-Jln JendSudirman-Jln MH Thamrin-Jlen Serpong Raya-Jln Tol BSD-Jln TM Simatupang.
Pemkot Ingin Kelola Situ Cipondoh
TANGERANG–Pemkot berharap bisa mengelola Situ Cipondoh untuk dikembangkan menjadi daerah resapan. Pasalnya, pengelolaan situ yang terletak di Jl Hasyim Ashari itu masih dilakukan oleh Pemprov Banten.
“Kami berharap bisa mengelola situ itu karena terletak di wilayah Kota Tangerang,” kata Wali Kota Tangerang Wahidin Halim, Kamis (17/4). Pemkot sama sekali tidak memiliki andil dalam melakukan pengelolaan Situ Cipondoh. Namun, masih ada keterlibatan masyarakat setempat yang memanfaatkan situ.
“Situ Cipondoh bisa dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi, olahraga, dan hiburan,” kata Wahidin. Selain itu, lanjutnya, Situ Cipondoh juga bisa dimanfaatkan sebagai daerah resapan air. Daerah resapan air bisa dijadikan alat untuk mencegah banjir yang sering melanda Kota Tangerang.
Sebelum bisa digunakan sebagai daerah resapan air, lanjutnya, Situ Cipondoh perlu mengalami normalisasi. Namun, pemkot tidak bisa melakukan langkah tersebut karena terbentur regulasi yang menyatakan bahwa pengelolaan Situ Cipondoh dilakukan oleh Provinsi Banten.
Berdasarkan pantauan Republika, tidak banyak aktivitas yang terjadi di Situ Cipondoh. Permukaan air situ seluas 126 kilometer persegi itu ditutupi tumbuhan eceng gondok. Bahkan, warna air Situ Cipondoh tampak keruh dan dipenuhi sampah.
Meski demikian, beberapa warga memanfaatkan area pinggiran Situ Cipondoh untuk berjualan makanan. Beberapa di antaranya menggunakan bangunan permanen. Selain itu, warga juga memanfaatkan situ tersebut untuk memancing.
Pemprov Banten menerima Situ Cipondoh dari Pemprov Jawa Barat pada awal Januari 2007. Sebelum Provinsi Banten terbentuk, Pemprov Jawa Barat telah menjalin kontrak kerja sama dengan PT. Griya Tunggal Paksi. Perusahaan ini diberi kewenangan untuk mengelola situ Cipondoh menjadi tempat pariwisata dalam kota selama 30 tahun. n c54



Wali Kota Yakin Seluruh Siswa SMA/SMK Lulus UASBN
TANGERANG–Wali Kota Tangerang Wahidin Halim yakin seluruh siswa SMA/AMK yang mengikuti Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) lulus seratur persen. Hal itu dikatakan Wahidin dalam acara doa bersama 1.500 siswa SMA/SMK guna menyongsong UASBN, Kamis (17/4).
“Semua peserta ujian akan lulus seratus persen karena kualitas siswa SMA/SMK di Kota Tangerang tidak diragukan lagi,” kata Wahidin. Tingkat kelulusan UASBN Kota Tangerang mencatat jumlah tertinggi di Provinsi Banten. Wahidin yakin tingkat kelulusan siswa akan bertambah pada tahun ini.
“Tidak perlu cemas dan takut menghadapi ujian,” kata Wahidin. Ujian merupakan suatu hal yang harus dihadapi setiap siswa. Oleh karenanya, setiap siswa harus optimis dalam menghadapi ujian. Siswa banyak mendapat dukungan moril dari guru dan orang tua.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang, Zaenudin, mengatakan, acara doa bersama dimaksudkan untuk memberikan keyakinan kepada peserta ujian. “Mereka harus diberi motivasi agar bisa memiliki rasa percaya diri ketika menghadapi ujian nasional,” kata Zaenudin. Melalui langkah itu diharapkan tingakt kelulusan siswa dapat meningkat.
Sebelumnya, Zaenudin mengatakan bahwa, UN 2008 di tingkat SMA menguji enam mata pelajaran, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. “Tahun sebelumnya hanya menguji tiga mata pelajaran,” kata Zaenudin. Nilai standar kelulusan UN 2008 ini sebesar 5,25 untuk setiap mata pelajaran.
Nilai standar kelulusan itu lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar 5,00 setiap mata pelajaran. “Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 34 tahun 2007,” Zaenudin. Dengan alasan itu, kesiapan siswa menghadapi UN 2008 harus lebih baik. n c54

Kamis, 03 April 2008

Camat Sukadiri di Tahan

TANGERANG (SINDO-Tersangka kasus beras miskin (raskin)Camat Sukadiri Kabupaten Tangerang Lizia Sobandi akhirnya ditahan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang setelah menjalani pemeriksanaan maraton selama delapam jam, kemarin.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tangerang Agus Sutoto menyatakan, penahanan dilakukan setelah semua unsur bukti mencukupi. “Mereka ditahan agar perbuatan tersangka tidak terulang kembali atau mempengaruhi saksi, dan menghilangkan bukti. Initinya untuk penyelidikan,” ujar Agus yang pernah menjabat sebagai hubungan masyarakat (humas) Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta ini.

Setelah menjalani pemeriksaan, Camat Sukadiri langsung digelandang petugas Kejari pada pukul 16.15 WIB ke Lembaga Permasyarakatan (LP) Pemuda kelas II sebagai tahanan titipan Kejari. “Penahanan dilakukan sejak hari ini (Kamis 3/4) hingga Rabu (16/4),” kata Agus, sambil menambahkan jika nanti masih diperlukan penahanan, maka waktu penahanan diperpanjang selama 20 hari.

Kajari mengatakan, tersangka terancam UU. No.31/199 Pasal 2 ayat (1) dan 3 jo Pasal 20/2001 tentang pemberantasan korupsi yang terkandung didalamnya setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonornian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup. “Selain menahan dia (Lizia Sobandi), kita juga menahan empat tersangka lainnya,” katanya.

Empat orang yang sebelumnya sudah berstatus tersangka dan kini ditahan itu yakni, Mantan Kasi Kesos Kecamatan Sukadiri Dulgani, Kasi Kesos Kecamatan Sukadiri Badri Gatot Santoso, dan dua orang lainnya yakni Muklis dan Aan Muliadi yang berperan sebagai penadah raskin tersebut.

Lizia Sobandi yang tiba di Kejari sejak pukul 10.00 WIB bersama pengacaranya menolak untuk memberikan keterangan kepada wartawan. “Tanya saja sama pengacara saya,” kata Lizia sebelum memasuki ruang pemeriksaan Kejari. Lizia yang menggunakan kemeja batik berwarna merah dengan wajah pucat.

Pengacara Lizia Sobandi, Deden Sukron mengatakan, pihaknya hanya memenuhi panggilan Kejari. “Kami memenuhi panggilan Kejari untuk kepentingan penyidikan,”singkatnya.

Seperti diketahui, Lizia Sobandi ditetapkan status tersangka oleh Kejari menyusul dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan (SPP) bernomor 01/0.611/Fd.1/03/2008 pada Senin (3/3) yang ditandatangani Kajari Agus Sutoto.

Tersangka ditahan karena dugaan penyelewengan raskin selama enam bulan, yang perbulannya sebanyak 32 ton. Sebelumnya, Kajari mengatakan, kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan tersangka sekitar Rp700 juta. Penyelewengan terjadi, dengan modus raskin sebanyak 192 ton itu tidak disalurkan, melainkan menjual kepada pihak ketiga. Caranya, Mantan Kasi Kesos serta Kasi Kesos saat ini menjual raskin tersebut kepada Muhlis dan Aan Muliadi dengan harga perkilogram sebesar Rp2.000 hingga Rp3.000. Hasil keuntungan dari penjual raskin tersebut kemudian dibagi-bagi, termasuk Camat Sukadiri Lizia Sobandi.

Sementara itu di Kajari sempat terjadi keributan antara istri Lizia Sobandi dengan Kasipidsus Rakhmat Hariyanto. Bahkan, kamera milik beberapa orang wartawan mengalami kerusakan karenanya.

Ironis, sejumlah warga di desa berbeda wilayah Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang mengkonsumsi pangan seadanya. Mereka makan ubi atau nasi aking lantaran tak mampu lagi membeli beras, termasuk raskin sekalipun yang memang sudah enam bulan belakangan ini belum dikucurkan lagi oleh Bulog.
Menyantap nasi sisa yang dikeringkan (nasi aking) untuk kemudian dimasak ulang dialami keluarga Lukman, warga Desa Pekayon. Kakek yang berprofesi sebagai buruh tani ini sesekali mengonsumsi nasi aking untuk bertahan hidup. Sama dengan itu, keluarga Tarsan,51, warga RT02/ 05, Desa Karang Serang Sukadiri Kabupaten Tangerang.“Kami terpaksa begini karena keadaan,” ucapnya pekan lalu.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wahyudi, mengatakan, penyelidikan penyelewengan raskin harus dilakukan hingga tuntas. Arif meyakini bahwa penyelewengan raskin tidak hanya terjadi di Kecamatan Sukadiri “Kejari perlu memeriksa seluruh kecamatan, termasuk penggunaan dana hasil penyelewengan raskin,” kata Arif. (denny irawan)

puteriku

puteriku
Meidin Nazma Luthfiny

------tentang saya-------------

Foto saya
Saya adalah anak pertama dari tiga orang bersaudara,yakni Devie Indriyanti dan Galang Syifa Rachmadi. Orang tua saya berasal dari Jawa Barat tepatnya Sumedang. Ayah Saya bernama Chasli Sutisna dan Bunda saya Siti Nurjamilah. Sedangkan Istri tercinta bernama Revieta.

Albert Einstein

Albert Einstein
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".

-

Selamat Datang di Blog Denny Irawan

Arsip Blog